SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Campak
Sub
Pokok : Pencegahan Penyakit Campak
Sasaran : Ibu Bayi dan Anak
Tanggal :
Waktu : 40
Menit
Tempat :
Penyuluh : Adi Mulyadi
I.
Tujuan
Penyuluhan Umum
Setelah mengikuti Penyuluhan selama 45 Menit, diharapkan para peserta dapat
memahami tentang penyakit Campak.
II.
Tujuan
Penyuluhan Khusus
Setelah penyuluhan, diharapkan para peserta mampu :
1.
Menjelaskan pengertian tentang Campak dengan
benar
2.
Menjelaskan tentang penyebab Campak dengan
benar
3.
Menyebutkan tentang tanda dan gejala Campak
dengan benar
4.
Menyebutkan cara penularan Campak dengan
benar
5.
menjelaskan cara pencegahan Campak dengan
benar
III.
Materi
Penyuluhan
1.
Pengertian Campak
2.
Penyebab Campak
3.
Tanda dan gejala Campak
4.
Cara penularan Campak
5.
Cara pencegahan Campak
IV.
Metode
Penyuluhan
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
V.
Media
/ Alat Bantu dan Sumber
A.
Media
1. LCD
2. Laptop
B.
Sumber
VI.
Proses
Kegiatan
NO
|
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan
|
|
Penyuluhan
|
Sasaran
|
|||
1.
|
Pembukaan
|
3 menit
|
ü Mengucapkan
salam
ü Memperkenalkan
diri
ü Menjelaskan
tujuan
|
ü Menjawab
salam
ü Menyimak
dan memperhatikan
|
2.
|
Inti
|
35 menit
|
ü Menjelaskan
tentang
·
Pengertian Campak
·
Penyebab Campak
·
Tanda dan Gejala Campak
·
Cara penulran Campak
·
Cara pencegahan Campak
ü Tanya
jawab
ü Mengevaluasi
materi dengan cara memberikan pertanyaan
|
ü Menyimak
dan memperhatikan
ü Bertanya
ü Menjawab
pertanyaan
|
3.
|
Penutup
|
2 menit
|
ü Mengucapkan
salam penutup
|
Menjawab salam
|
VII.
Evaluasi
Jenis Evaluasi : Pertanyaan
Terbuka
Bentuk : Lisan
Waktu : Setelah dilakukan Penyuluhan
Soal :
1. Jelaskan
pengertian Campak?
2. Jelaskan
penyebab Campak?
3. Sebutkan
tanda dan gejala Campak?
4. Jelaskan
cara penularan Campak ?
5. Jelaskan
cara pencegahan Campak?
MATERI PENYULUHAN
CAMPAK
A.
Pengertian
Campak
adalah penyakit infeksi yang sangat menular, disebabkan oleh virus dengan
gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran
pernapasan, gejala mata, diikuti erupsi makulopapula berwarna merah dan
diakhiri dengan deskuamasi kulit.
Campak
adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur
di bawah lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa menyerang semua umur.
Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat
dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini
mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.
Penyakit
campak sebetulnya tidak berakibat fatal apabila menyerang anak-anak yang sehat
dan bergizi baik. Tetapi apabila di negara di masa anak yang menderita kurang
gizi sangat bayak, campak merupakan penyakit yang berakibat fatal.
Campak
hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. Bisa terjadi pada anak-anak yang
masih kecil maupun yang sudah besar. Bila daya tahan tubuh kuat, bisa saja anak
tidak terkena campak sama sekali.
B.
Etiologi
(Penyebab)
Penyebab
penyakit campak adalah virus campak atau morbili. Pada awalnya penyakit campak
agak sulit untuk dideteksi.
Campak
yang disebut juga dengan measles atau rubeola merupakan suatu penyakit infeksi
akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus yang pada umumnya
menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui
percikan liur (droplet) yang terhirup. Di seluruh dunia, campak menyebabakan
sekitar 1 juta kematian (hampir semua pada bayi dan anak) setiap tahunnya.
C.
Tanda
dan Gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14
hari (referensi lain menyebutkan sekitar 10-20 hari) setelah terinfeksi, yaitu
berupa: - nyeri tenggorokan - hidung meler - batuk - nyeri otot - demam - mata
merah - fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau). Namun, gejala ini tidak
semuanya terjadai pada tiap penderita tergatnung dari stamina masing-masing.
Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium,
yakni:
1. Stadium
awal (prodromal)
Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5
hari, ditandai dengan: panas, lemas (malaise), nyeri otot, batuk, pilek, mata
merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena adanya peradangan saluran
pernapasan dan pencernaan.
Pada stadium ini, gejalanya mirip influenza.
Namun diagnosa ke arah Morbili dapat
dibuat bila 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam
(bintik Koplik). Di dinding pipi bagian dalam (mukosa bukalis) dan penderita
pernah kontak dengan penderita morbili dalam 2 minggu terakhir.
2. Stadium
timbulnya bercak (erupsi)
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa
agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5 hari setelah stadium awal. Ditandai
dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh tubuh, disertai rasa
gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun
papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu
di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2
hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di
wajah mulai memudar. Selanjutnya gejala tersebut akan menghilang sekitar hari
ketiga.
Kadang disertai diare dan muntah.
Kadang disertai diare dan muntah.
Pada puncak penyakit, penderita merasa
sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari
kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa
segeramenghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
3. Stadium
masa penyembuhan (konvalesen)
Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
Pada stadium ini, gejala-gejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh
menjadi normal, kecuali ada komplikasi.
D.
Penularan
Penularan infeksi terjadi karena
menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi
ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam
kulit ada.
Penularan terjadi pada masa fase kedua
hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Sayangnya, masih ada anggapan yang
salah dalam masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila satu anggota
keluarga terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja ditulari agar
sekalian repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali seumur
hidup? Jadi kalau waktu kecil sudah pernah, setelah itu akan aman selamanya.
Ini jelas pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah untuk ditularkan.
Apalagi dampak campak cukup berbahaya.
Yang patut diwaspadai, penularan
penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau
semburan ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut.
E.
Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari
imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk
kombinasi/campuran dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps/gondongan, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan
atas. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis
kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Jika hanya mengandung campak, vaksin
campak untuk bayi diberikan pada usia 9 bulan.
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
( CAMPAK )
Disusun untuk
memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
Oleh :
Adi Mulyadi
POLITEKNIK
KEMENKES BANTEN
PROGRAM STUDI
DIII KEPERAWATAN
TANGERANG
2013 - 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar