BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan
keperawatan tergantung pada perencanan anggaran, manager perawat harus mengatur
prosedur-prosedur yang berhubungan . dengan kemampuan ini mereka mendapatkan
sumber daya yang diperlukan untuk asuhan keperawatan yangg efektif. Dengan
sumber daya yang terbatas dan pasar bersaing, sumberdaya manusia dan material
harus digunakan secara kebijaksanaan dan dan efisien. Manajer perawat meyakini
bahwa kontrol terhadap anggaran belanja memerlukan pengintrolan keperawatan.
Penganggaran adalah kegiatan yang
terus mmenerus dimana pendapatan pengeluaran diatur untuk pertanggung
jawaban keuangan dan pembukaan yang
sehat. Manajer perawat membuat segala keputusan tentang penyesuaian anggaran
keperawatan untuk mmengatur program-program dan biaya-biaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perencanaan Dasar untuk Penganggaran
Anggaran
belanja adalah perencanaan tahunan dengan mengharapkan hasil yang efektif dalam
ukuran pemakaian sumber daya manusia dan material untuk produk dan layanan
serta pengaturan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas. Perencanaaan
keuangan yang tertulis dan jelas adalah metoda terbaik yang di gunakan dalam
pencapaian tujuan tujuan financial.
Dalam keperawatan
perencanaan anggaran menjamin membantu klien atau pasien dalam pelayanan
keperawatan yng akan diterimanya, yang mereka inginkan dan butuhkan dari para
perawat yang ramah. Sebuah anggaran yang baik harus berdasarkan pada tujuan,
bentuknya sederhana, mempunyai standar, fleksibel, berimbang dan menggunakan
sumber daya yang tersedia untuk menghindari peningkatan biaya.
Suatu anggaran adalah sebuah perkiraan terbaik oleh perawat
administrator untuk pendapatan dan pengeluaran perawatan. Hal ini harus berada
dalam ketentuan, ukuran tujuan yang dapat di capai juga untuk menjaga motivasi
manager perawat pada unit atau pada ntingkat pusat biaya.
Anggaran belanja keperawatan digunakan untuk tiga tujuan :
1. Untuk
merencanakan objektif, program, dan aktivitas dari pelayanan keperawatan.
2. Untuk
memotivasi managerperawat, dan pelaksana perawatan.
3. Dan
sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja administrator dan manajer
keperawatan.
4.
B.
Prosedur
Penganggaran
1. Mengatur
pusat biaya
Suatu pusat biaya
adalah suatu area penyumbang tanggung gugat untuk baik kebutuhan langsung dan
tidak langsung, untuk mana tanggung gugat di tugaskan. Suatu divisi keperawatan
adalah pusat keuangan bagi masing-masing unit, masing-masing klinik,pelayanan
pendidikan, kamar oprasi, dan semua bagian yang mempunyai misi keperawatan
dimana perawat memberikan perawatan dimana perawat memberikan perawatan pada
klien.dimana tiap pusat biaya diberi kode. The American Hospital Association
(AHA) memberikan suatu grafik keuangan dan definisi seragam untuk rumahsakit
(Uniform Chart of Account and definision for Hospital).
2. Hubungan
Anggaran dengan objektif
Salah satu aktivitas
perencanaan utama adalah mengidentifikasi objektif dari divisi keperawatan dan
masing-masing unitnya. Salah satu dari sumber utama adalah informasi anggaran,
kemudian objektif keperawatan. Dengan objektif ini akan membuat nmanaejer
perawat melihat keuntungan pengembangan yang menetap, spesifik, dan objek
praktis.
C.
Tahap-Tahap
Anggaran
Untuk
tujuan yang peraktis ada tiga tahap pengembangan keperawatan:
1.
Tahap
Perumusan
a. Perencanaan
pengembangan tujuan dan manajemen
b. Mengumpulkan
semua data keuanagan, riwayat, dan statistik serta mendistribusiskan pada
manajer pusat biaya.
c. Analisa
data
2.
Tahap
peninjauan dan Pembuatan
a. Mempersiapkan
unit anggaran
b. Pengadaan
unit anggaran untuk disetujui
c. Perbaikan
dan penggabungan dalam oorganisasi anggaran
d. Dipersembahkan
pada dewa anggaran
e. Perbaikan
dan diajukan pada bagian pemerintahan
f. Perbaikan
dan distribusi pada manejer pusat biaya.
3.
Tahap
Pelaksanaan
a.
Pelaksanaan dan evaluasi pengeluaran dan
enerimaan
b.
Perbaikan anggaran jika diindikasikan