Selasa, 24 Desember 2013

Kepemimpinan ASERTIF

ASERTIF
A.      Pengertian
Kepemimpinan Asertifitas adalah kemampuan seseorang untuk memotifasi dan menyatakan secara langsung ide, opini, dan keinginan diri mereka secara jujur, dan tidak melanggar hak orang lain, untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Gaya kemimpinan   asertif (Assertive). Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan.

B.       Ciri-ciri dan Sikap Kepemimpinan Asertifitas
Fensterheim dan Baer, (1980) berpendapat seseorang dikatakan mempunyai sikap asertifitas apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan
2)      Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka
3)      Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik
4)      Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan cenderung bersifat negatif
5)      Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan
6)      Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang tepat
7)      Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan
8)      Menerima keterbatasan yang ada dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan nya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self confidence).

BUAGEDTING

BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan keperawatan tergantung pada perencanan anggaran, manager perawat harus mengatur prosedur-prosedur yang berhubungan . dengan kemampuan ini mereka mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk asuhan keperawatan yangg efektif. Dengan sumber daya yang terbatas dan pasar bersaing, sumberdaya manusia dan material harus digunakan secara kebijaksanaan dan dan efisien. Manajer perawat meyakini bahwa kontrol terhadap anggaran belanja memerlukan pengintrolan keperawatan.
            Penganggaran adalah kegiatan yang terus mmenerus dimana pendapatan pengeluaran diatur untuk pertanggung jawaban  keuangan dan pembukaan yang sehat. Manajer perawat membuat segala keputusan tentang penyesuaian anggaran keperawatan untuk mmengatur program-program dan biaya-biaya.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perencanaan Dasar untuk Penganggaran
Anggaran belanja adalah perencanaan tahunan dengan mengharapkan hasil yang efektif dalam ukuran pemakaian sumber daya manusia dan material untuk produk dan layanan serta pengaturan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas. Perencanaaan keuangan yang tertulis dan jelas adalah metoda terbaik yang di gunakan dalam pencapaian tujuan tujuan financial.
      Dalam keperawatan perencanaan anggaran menjamin membantu klien atau pasien dalam pelayanan keperawatan yng akan diterimanya, yang mereka inginkan dan butuhkan dari para perawat yang ramah. Sebuah anggaran yang baik harus berdasarkan pada tujuan, bentuknya sederhana, mempunyai standar, fleksibel, berimbang dan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghindari peningkatan biaya.
     Suatu anggaran adalah sebuah perkiraan terbaik oleh perawat administrator untuk pendapatan dan pengeluaran perawatan. Hal ini harus berada dalam ketentuan, ukuran tujuan yang dapat di capai juga untuk menjaga motivasi manager perawat pada unit atau pada ntingkat pusat biaya.
     Anggaran belanja keperawatan digunakan untuk tiga tujuan :
1.      Untuk merencanakan objektif, program, dan aktivitas dari pelayanan keperawatan.
2.      Untuk memotivasi managerperawat, dan pelaksana perawatan.
3.      Dan sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja administrator dan manajer keperawatan.
4.       


B.     Prosedur Penganggaran
1.      Mengatur pusat biaya
Suatu pusat biaya adalah suatu area penyumbang tanggung gugat untuk baik kebutuhan langsung dan tidak langsung, untuk mana tanggung gugat di tugaskan. Suatu divisi keperawatan adalah pusat keuangan bagi masing-masing unit, masing-masing klinik,pelayanan pendidikan, kamar oprasi, dan semua bagian yang mempunyai misi keperawatan dimana perawat memberikan perawatan dimana perawat memberikan perawatan pada klien.dimana tiap pusat biaya diberi kode. The American Hospital Association (AHA) memberikan suatu grafik keuangan dan definisi seragam untuk rumahsakit (Uniform Chart of Account and definision for Hospital).

2.      Hubungan Anggaran dengan objektif
Salah satu aktivitas perencanaan utama adalah mengidentifikasi objektif dari divisi keperawatan dan masing-masing unitnya. Salah satu dari sumber utama adalah informasi anggaran, kemudian objektif keperawatan. Dengan objektif ini akan membuat nmanaejer perawat melihat keuntungan pengembangan yang menetap, spesifik, dan objek praktis.

C.    Tahap-Tahap Anggaran
Untuk tujuan yang peraktis ada tiga tahap pengembangan keperawatan:
1.      Tahap Perumusan
a.    Perencanaan pengembangan tujuan dan manajemen
b.    Mengumpulkan semua data keuanagan, riwayat, dan statistik serta mendistribusiskan pada manajer pusat biaya.
c.    Analisa data



2.      Tahap peninjauan dan Pembuatan
a.    Mempersiapkan unit anggaran
b.    Pengadaan unit anggaran untuk disetujui
c.    Perbaikan dan penggabungan dalam oorganisasi anggaran
d.   Dipersembahkan pada dewa anggaran
e.    Perbaikan dan diajukan pada bagian pemerintahan
f.     Perbaikan dan distribusi pada manejer pusat biaya.

3.      Tahap Pelaksanaan
a.         Pelaksanaan dan evaluasi pengeluaran dan enerimaan
b.        Perbaikan anggaran jika diindikasikan

Penyakit HIRCHSPRUNG

BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penyakit Hirchsprung ini adalah kelainan bawaan  penyebabnya gangguan prasase usus tersering pada neonatus, kebanyakan terjadi pada bayi aterm dengan berat lahir ³ 3 kg lebih banyak pada laki-laki dari pada perempuan gegala yang nampak dari penyakit hirschprung adalah obstipasi dan ini merupakan indek utama, untuk itu pada makalah ini dibahas secara mengenai penyakit hirschsprung.

B.     Tujuan Penulisan
-          Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i memahami asuhan keperawatan pada anak  tentang penyakit hirschsprung
-          Tujuan Khusus
   Agar mahasiswa/i dapat menjelaskan pengertian penyebab macam-macam manipestasi dan pemeriksaan penunjang tentang penyakit hirschsprung.

C.    Metode Penulisan
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan library research dan diskusi kelompok.

D.    Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah tinjauan teoritis dari penyakit  hirschprung dan asuhan keperawatannya.

Selasa, 03 Desember 2013

SAP IMUNISASI BCG


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan                      : Imunisasi
Sub. Pokok Bahasan              : Imunisasi BCG
Sasaran                                   : Kelompok Ibu yang Mempunyai Balita
Waktu                                      : 23 menit
Hari/ Tanggal                          :
Tempat                                    :
Pembicara                              : Adi Mulyadi

A.   Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta dapat memahami dan mengerti tentang Imunisasi BCG.
B.   Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1.    Dapat menjelaskan pengertian Imunisasi
2.    Dapat menjelaskan pengertian Imunisasi BCG
3.    Dapat menyebutkan sasaran dan target Imunisasi BCG
4.    Dapat menyebutkan manfaat Imunisasi BCG
5.    Dapat menyebutkan kontra indikasi Imunisasi BCG
6.    Dapat menyebutkan usia pemberian Imunisasi BCG
7.    Dapat menyebutkan tanda keberhasilan Imunisasi BCG

C.   Materi
1.    Pengertian mengenai Imunisasi
2.    Pengertian Imunisasi BCG
3.    Sasaran dan target Imunisasi BCG
4.    Manfaat imunisasi BCG
5.    Kontra indikasi imunisasi BCG
6.    Usia pemberian Imunisasi BCG
7.    Tanda keberhasilan Imunisasi BCG

D.   Metode
1.    Ceramah
2.    Tanya jawab
3.    Diskusi

E.    Media/ Alat
1.    LCD
2.    Laptop
3.    Microsoft Power Point

SAP KESEHATAN LINGKUNGAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan                    : Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan             : Air Bersih
Sasaran                                 : Masyarakat dan Keluarga
Waktu                                  : 20 menit
Tanggal                                :
Tempat                                 :
Pembicara                             : Adi Mulyadi
 

A.    Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan siswa dapat mengerti dan memahami tentang air bersih dan kotor.

B.     Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan masyarakat dapat :
1.      Menjelaskan pengertian tentang air bersih;
2.      Menyebutkan tanda-tanda air bersih;
3.      Menyebutkan minimal 2 sumber air bersih;
4.      Menyebutkan minimal 2 macam penyakit yang disebabkan oleh air kotor.

C.    Materi
1.      Menjelaskan pengertian tentang air bersih;
2.      Menyebutkan tanda-tanda air bersih;
3.      Menyebutkan minimal 2 sumber air bersih;
4.      Menyebutkan minimal 2 macam penyakit yang disebabkan oleh air kotor.

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
E.     Media
  1. LCD
  2. Laptop
  3. Leaflet

SAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan                    : Kebersihan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan             : Manfaat Menjaga Kebersihan di Lingkungan Kelas
Sasaran                                 : Anak-anak SD
Waktu                                  : 30 menit
Hari/Tanggal                        : Rabu, 20 November 2013
Tempat                                 :
Pembicara                             : Adi Mulyadi

A.    Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan Anak-anak SD dapat mengerti dan memahami tentang Kebersihan Lingkungan.

B.     Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1.      Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Anak-anak SD mampu menjelaskan pengertian Kebersihan Lingkungan
2.      Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Anak-anak SD mampu menyebutkan Tindakan-tindakan untuk menjaga Kebersihan di Lingkungan Kelas
3.      Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Anak-anak SD mampu menjelaskan Manfaat Menjaga Kebersihan di Lingkungan Kelas

C.    Materi
1.      Pengertian Kebersihan Lingkungan
2.      Tindakan-tindakan untuk Menjaga Kebersihan di Lingkungan Kelas
3.      Manfaat Menjaga Kebersihan di Lingkungan Kelas

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

E.     Media
  1. Leaftlet
  2. PPT
  3. Tempat Sampah

SAP IMUNISASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan                    : Imunisasi
Sub Pokok Bahasan             : Tujuan dan Jenis Vaksin Imunisasi
Sasaran                                 : Masyarakat
Waktu                                  : 30 menit
Hari/Tanggal                        :
Tempat                                 :
Pembicara                             : Adi Mulyadi
 


A.    Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang Imunisasi.

B.     Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1.      Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Masyarakat mampu menjelaskan pengertian Imunisasi
2.      Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Masyarakat mampu menyebutkan tujuan pemberian imunisasi
3.      Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Masyarakat mampu menyebutkan jenis vaksin

C.    Materi
1.      Pengertian imunisasi
2.      Tujuan pemberian imunisasi
3.      Jenis vaksin imunisasi

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

E.     Media Penyuluhan
  1. Leaflet
  2. PPT